INDONESIA:
Perusahaan berdiri untuk mencari keuntungan. Keuntungan atau laba merupakan selisih antara uang yang diterima dari pelanggan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan guna menghasilkan barang atau jasa. Laba perusahaan yang optimal tidak mudah didapatkan, karena laba dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba antara lain, modal kerja, total utang, harga jual, dan volume penjualan.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2022. Tercatat dari 10 perusahaan farmasi, hanya 6 perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini adalah modal kerja berpengaruh signifikan dan berarah positif terhadap laba bersih Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 3,142388 dan nilai t tabel sebesar 1,98580 dengan nilai probability sebesar 0,0023 < 0,05.adapun berpengaruhnya modal kerja terhadap laba bersih pada sektor ini mengindikasikan modal kerja berhubungan positif dengan laba bersih dimana jika modal kerja tinggi maka laba bersih pun akan tinggi. Total utang tidak berpengaruh signifikan dan berarah negatif terhadap laba bersih. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 1,560672 dan nilai t tabel sebesar 1,98580 dengan nilai probability sebesar 0,1221 > 0,05. Semakin tinggi total utang maka semakin rendah laba yang didapatkan. Secara simultan modal kerja dan total utang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih dimana nilai f-hitung 9,990226 > f-tabel 3,094337 dan nilai signifikan 0,000121 < 0,005. Hasil uji koefisien determinasi R-square sebesar 0,181673 atau 18%. Artinya variabel bebas (modal kerja dan total utang) mempunyai pengaruh terhadap laba bersih pada perusahaan sektor farmasi sebesar 18%, sedangkan sisanya 82% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.