INDONESIA:
Kenakalan remaja tidak timbul begitu saja, tetapi ada penyebabnya. Kenakalan remaja dengan berbagai aspeknya tidak dapat dipisahkan dari konteks perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Banyak fenomena terjadi dikalangan remaja yang memiliki tingkah laku sangat dikhawatirkan akan merusak generasi bangsa kita kedepannya seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, keributan, suka nongkrong di pinggir jalan, balap liar, seks bebas, game online dan bahaya sosial media yang terjadi sekarang ini, semua itu masuk ke dalam pelanggaran disiplin oleh remaja.

Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research), sedangkan metode menganalisnya menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yaitu dengan tahapan analisis data melalui mereduksi data, display data, memverifikasi/ mengambil kesimpulan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penanganan kenakalan remaja dan faktor penyebabnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan behavioristik di Kelurahan Gajah Mada Pangkalpinang; bisa dilihat dari cara melakukan penanganan tingkah laku bermasalah, tingkah laku yang salah, manusia yang bermasalah dan seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar. Apa yang sudah dilakukan oleh aparatur pemerintah Kelurahan Gajah bekerja sama dengan para orangtua dan stakeholders terkait sudah terlaksana dengan baik meskipun belum maksimal hasilnya, karena semuanya tergantung kepada remaja itu sendiri. Sedangkan faktor penyebab kenakalan remaja ada faktor internal; lemahnya kontrol diri serta presepsi sosial, ketidakmampuan penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan baik dan kreatif, tidak ada kegemaran, tidak memiliki hobbi yang sehat. Sedangkan faktor eksternal; menurunnya wibawa orangtua, guru, pemimpin masyarakat, pengawasan orangtua kurang efektif, kurang penghargaan bagi remaja dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, kurangnya sarana penyalur waktu senggang, kurangnya pengetahuan orangtua dalam menangani masalah remaja baik segi pendekatan sosiologik, psikologik maupun pedagogik. Untuk mengatasinya harus ada pendalaman materi, metode penanganan yang tepat dan efektif, meningkatkan pengawasan, komunikasi terbuka serta memberikan solusi agar anak remaja tidak nakal.