INDONESIA:
Dalam tahap perkembangan manusia, pasti akan menjumpai fase menjadi dewasa. Pada tahap dewasa umumnya seseorang akan merasakan rasa tidak nyaman dan khawatir terhadap masa depannya, entah itu untuk memilih karir, pendidikan, maupun kehidupan sosialnya. Masa-masa seperti ini kita kenal dengan yang namanya Quarter Life Crisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh religius dalam menghadapi quarter life crisis. Meski masa krisis ini adalah hal yang wajar dan pasti dihadapi setiap yang memasuki usia dewasa, namun tetap saja diperlukan penanganan yang baik dan matang dari diri individu itu sendiri. Quarter Life Crisis, atau QLC, dikatakan terjadi antara usia 18 dan 25 tahun, atau selama fase dewasa awal. Seseorang mengalami kebingungan selama fase dewasa awal, meskipun diharapkan seseorang bisa mandiri dalam mengambil keputusan, mereka juga masih bergantung pada orang tua dan terus-menerus mempertanyakan apa yang telah diberikan kepada mereka pada usia tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Artinya Penelitian ini menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis uji statistik dengan teknik perhitungan secara kuantitatif matematik yang dapat dilakukan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. pada penelitian ini kepada mahasiswa fresh graduated angkatan 19 wisudawan ke-XIX Fakultas Tarbiyah Insitut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung dengan variabel bebas yaitu Religiusitas dan variabel terikat yaitu Quarter Life Crisis.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai thitung pada variabel Religiusitas sebesar -7.326 dengan siginifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ttabel dengan signikasi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk dfn-2 atau 100-2 98 maka ttabel adalah 1,660551. Hasilnya adalah thitung (-7.326) ttabel (1,660551). Dari hasil di atas maka dapat ditarik kesimpulan terdapat korelasi negatif yang signifikan antara religiusitas dengan quarter life crisis. Secara umum dari penelitian yang dilakukan faktor religiusitas memengaruhi quarter life crisis yaitu sebesar 35,4% sedangkan sisanya sebesarnya 64,6% di luar dari religiusitas yang berasal dari faktor internal maupun eksternal yang tidak dibahas dalam penelitian ini.