Tesis ini mengkaji konsep pendidikan Islam sufi menurut Al-Ghazali dan relevansinya dengan amalan tarekat Qadiriah wa Naqsyabandiyah di Desa Air Mesu Timur. Al-Ghazali, seorang ulama dan filsuf terkemuka, memberikan kontribusi besar dalam pemikiran Islam, khususnya dalam bidang tasawuf dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pandangan Al-Ghazali tentang pendidikan Islam sufi, serta bagaimana konsep-konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para pengikut tarekat Qadiriah wa Naqsyabandiyah di Desa Air Mesu Timur.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan sufi menurut Al-Ghazali menekankan pada pembersihan hati, pengendalian diri, dan pendekatan yang mendalam terhadap Allah SWT. Amalan-amalan tarekat Qadiriah wa Naqsyabandiyah di Desa Air Mesu Timur, seperti zikir, shalat, dan pengajian, mencerminkan ajaran-ajaran Al-Ghazali tersebut. Selain itu, tarekat ini juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter spiritual dan moral pengikutnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konsep pendidikan Islam sufi Al-Ghazali memiliki relevansi yang kuat dengan amalan tarekat Qadiriah wa Naqsyabandiyah, khususnya dalam upaya membentuk individu yang memiliki kesadaran spiritual tinggi dan berakhlak mulia. Tarekat ini menjadi media penting dalam menyebarkan ajaran Al-Ghazali serta menjaga dan mengembangkan tradisi sufi di masyarakat.
"