INDONESIA:
Latar belakang penelitian ini adalah adanya siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Pangkalpinang yang mempunyai perasaan cemas berlebihan (gelisah) sehingga siswa tersebut sering di dalam kelas terus-menerus tidak pernah berbaur dengan teman-teman lainnya, siswa mempunyai sifat emosional atau pemarah karena masalah di rumah sehingga terbawa suasana ke sekolah, siswa yang sedih karena sering dibully, siswa yang iri dengan pencapaian temannya, dan ada juga siswa yang tidak pernah membuat tugas yang diberikan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik problem solving dalam meningkatkan mental-health siswa di MTs Negeri 1 Pangkalpinang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen jenis Quasi-experimental tipe Nonequivalent Pre-Test and Post-Test Control-Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII E dan VIII F berjumlah 63 orang. Adapun Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sampel penelitian sebanyak 10 siswa kelas eksperimen dan 10 siswa kelas kontrol dengan teknik analisis data menggunakan uji-t. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dengan menggunakan skala likert.

Hasil penelitian menunjukkan Mental-Health Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1 Pangkalpinang, Rata-rata hasil pretest kelas eksperimen yaitu 102,60 (kategori rendah) sedangkan pada kelas kontrol sebesar 102 (kategori rendah), oleh karena itu perlu diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving untuk kelas eksperimen dan layanan bimbingan kelompok tanpa teknik problem solving pada kelas kontrol. Kondisi mental health siswa setelah diberikan perlakuan (treatment) jauh berbeda. Berdasarkan rata-rata hasil posttest untuk kelompok eksperimen yaitu 163,80 (kategori tinggi) dan untuk kelompok kontrol 140,00 (kategori tinggi). Meskipun keduanya mengalami peningkatan, namun selisih peningkatan kedua kelas berbeda. Dilihat berdasarkan nilai N-Gain pada kelas eksperimen 0,6283 sedangkan kelas kontrol 0,3878. Maka, layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving lebih efektif dalam meningkatkan mental health siswa dibandingkan tanpa menggunakan teknik problem solving.