INDONESIA:
Permasalahan dari penelitian ini adalah adanya perilaku anak yang kurang memiliki karakter yang baik, seperti tidak berbicara sopan dan berperilaku santun. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan keluarga terhadap pembentukan karakter sopan santun di Dusun Kedondong, Desa Tumbak Petar, Kecamatan Jebus, Bangka Barat.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel pada penelitian ini yaitu variabel bebas yaitu pendidikan keluarga dan variabel terikat yaitu karakter sopan santun. Populasi pada penelitian ini berjumlah 684 orang, setelah dihitung menggunakan rumus Krejcie-Morgan maka didapati sampel sebesar 246. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik simple random sampling , dengan jumlah sampel sebanyak 65 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji coba instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Sedangkan uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas, linearitas dan analisis statistik dengan uji-t, regresi linear sederhana, koefesien korelasi dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan keluarga (X) berpengaruh terhadap pembentukan karakter sopan santun (Y). Pada persamaan regresi linear sederhana dengan nilai konstanta sebesar 27, 954 dan diperoleh koefisien regresi sebesar 0,511, menunjukan bahwa apabila pendidikan keluarga (X) meningkat “1 %” maka karakter sopan santun anak (Y) akan meningkat 0,511. Koefesien regresi tersebut bernilai positif sehingga arah variabel X terhadap variabel Y adalah positif. Semakin besar nilai pendidikan keluarga (X) akan semakin mendorong besarnya nilai pembentukan karakter sopan santun anak Sedangkan R Square sebesar 0,471 memberi pengertian bahwa karakter sopan santun salah satunya dipengaruhi oleh pendidikan keluarga sebesar 47, 1%. Adapun nilai R = 0,686 menunjukan bahwa terdapat hubungan antatra dua variabel yang positif berada pada antara 0,50 - 0,699 dengan interpretasi tingkat korelasi tinggi.