INDONESIA:
Pernikahan di usia dini atau yang biasa dikenal dengan istilah pernikahan dini merupakan suatu fenomena yang kerap kali terjadi di Indonesia saat ini Pada tahun 2017 menurut UNICEF, terdapat lebih dari 650 juta perempuan di seluruh dunia yang menikah pada usia dini, data ini juga mengemukakan bahwa terdapat satu dari lima diantaranya sebelum mencapai usia 18 tahun melakukan nikah usia dini. Pernikahan dini adalah suatu pernikahan dengan kedua pasangannya atau salah satu dari pasangannya berumur di bawah 19 tahun atau biasa disebut dengan dibawah umur. Maraknya kasus pernikahan dini saat ini memberikan banyak dampak negatif baik bagi psikologis maupun bagi kesehatan. Selain itu juga pernikahan dini bisa berdampak pada keharmonisan keluarga, kualitas anak, perceraian, dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui Dinamika Psikologis : Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Yang Menikah Usia Dini Di Desa Labuh Air Pandan Kecamatan Mendo Barat.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah jenis penelitian kualitatatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga partisipan perempuan yang tinggal di panti minimal satu tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika psikologis pasangan yang menikah usia dini di Desa Labuh Air Pandan Kecamatan Mendo Barat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain; (1) Pendidikan dan ekonomi: Pasangan yang menikah usia dini umumnya memiliki tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga. (2) Dukungan keluarga dan masyarakat: Pasangan yang menikah usia dini umumnya kurang mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa terisolasi dan sulit dalam mengatasi berbagai masalah.

Penerapan pola asuh anak pada pasangan yang menikah usia dini di Desa Labuh Air Pandan Kecamatan Mendo Barat umumnya bersifat demokratis. Pola asuh demokratis merupakan salah satu gaya pengasuhan anak yang menekankan pada komunikasi, kerjasama, dan saling menghormati antara orang tua dan anak. Orang tua demokratis memberikan kebebasan kepada anak untuk mengemukakan pendapat dan membuat pilihan, namun tetap memberikan bimbingan dan arahan yang jelas.

ENGLISH:
Early marriage or commonly known as early marriage is a phenomenon that often occurs in Indonesia today. In 2017 according to UNICEF, there were more than 650 million women worldwide who married at an early age, this data also states that one in five of them before reaching the age of 18 did early marriage. Early marriage is a marriage with both partners or one of the partners under the age of 19 or commonly called a minor. The increasing number of cases of early marriage today has many negative impacts both psychologically and health-wise. In addition, early marriage can also have an impact on family harmony, child quality, divorce, and family. The purpose of this study was to determine the psychological dynamics of couples who married at an early age towards the implementation of parenting patterns in Labuh Air Pandan Village, Mendo Barat District

The type of research used in this study is a qualitative research type with a phenomenological approach. Data collection methods with observation, interviews, and documentation. The data analysis process in this study uses Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). In this study, the researcher took three female participants who lived in the shelter for at least one year.

The results of the study showed that the psychological dynamics of couples who married at an early age in Labuh Air Pandan Village, Mendo Barat District were influenced by various factors, including; (1) Education and economy: Couples who married at an early age generally have low levels of education and economy. This can cause them difficulty in getting decent jobs and meeting family needs. (2) Family and community support: Couples who married at an early age generally lack support from their families and communities. This can cause them to feel isolated and have difficulty in dealing with various problems.

The implementation of parenting patterns in couples who marry at an early age in Labuh Air Pandan Village, Mendo Barat District is generally democratic. Democratic parenting is a style of parenting that emphasizes communication, cooperation, and mutual respect between parents and children. Democratic parents give children the freedom to express opinions and make choices, but still provide clear guidance and direction.