INDONESIA:
Fenomena merokok di kalangan remaja usia sekolah bukan lagi hal yang asing. Kebiasaan mereka merokok pada umumnya dimulai pada saat saat SD, SMP dan SMA. Prilaku merokok di kalangan remaja sekarang bisa kita di mana-mana. Tidak jarang kita menemukan remaja masih mengenakan atribut sekolahnya. Mereka merokok bersama temannya ataupun sendiri, baik secara diam-diam atau terang-terangan di area publik terbuka tanpa memperdulikan ada orang disekitarnya yang tidak merokok, ada orang tua, orang sakit, anak kecil, ibu hamil. Mereka mengabaikan efek negatif dari kebiasaan merokok.Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik analisis data yaitu model analisis interaktif dengan tahapan analisis data melalui mereduksi data, display data dan memverifikasi atau mengambil kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Guru BK dalammenangani kebiasaan merokok melalui layanan konseling kelompok di SMKN 1 Bakam dapat dilihat dari fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari sudah dikatakan oleh Guru BK dengan ada fungsinya dan banyak efek negatifnya bagi kesehatan seperti penyakit paru, penyakit jantung koroner, impotensi, kanker kulit, mulut, bibir dan kerongkongan dan merusak otak. Intensistas merokok; apa yang dilakukan Guru BK dalam mengurangi intensitas kebiasaan merokok peserta didik belum kelihatan hasilnya, masih kurang tegas dan belum berani memberikan peringatan kepada peserta didiknya yang merokok di lingkungan sekolah. Tempat merokok; sekolah ini tidak pernah menyediakan area merokok, toilet, kantin sekolah, kebun sawit orang dan lahan orang bukan tempat merokok. Waktu merokok; tidak pernah mengizinkan peserta didik untuk merokok pada waktu jam istirahat maupun jam kosong biasanya disuruh keperpustakaan membaca buku. Sedangkan tahapan pelaksanaan layanan konseling ini dalam mengatasi kebiasaan merokok yang dilakukan Guru BK dapat dilihat tahap awal kelompok, peralihan, kegiatandan tahap pengakhiran. Secara keseluruhan mengenai tahapan pelaksanaan layanan bimbingan konseling kelompok dalam mengatasi kebiasaan merokok inisudah baik dan benar sesuai prosedurnya, proses, tujuan, asas-asas dan tahap-tahap yang berlaku walaupun hasilnya belum maksimal. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan agar kebiasaan merokok peserta didik ini dapat berhenti secara total.