INDONESIA:

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya anak yang belum optimal dalam perkembangan sosial emosional. Sikap yang ditunjukkan anak di antaranya seperti anak tidak bisa beradaptasi dan beinteraksi dengan temannya secara perkelompok, anak hanya bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan satu teman. Permasalahan ini tentu adanya hubungan pola asuh orang tua dan orang tua yang tidak utuh. Anak yang dibesarkan dari orang tua tidak utuh tentu akan berbeda dengan keluarga yang utuh. Terlihat anak yang orang tua tidak utuh perkembangan sosial kurang optimal.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam teknik analisi data, peneliti mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian teradapat pola asurh otoriterr terdapat satu orang tua tunggal, sehingga memiliki dampak terhadap sosial emosional anak cenderung pendiam susah beradaptasi namun patuh akan aturan-aturan dan kurang memiliki rasa empati. Pola asurh dermokratis terdapat empat orang tua tunggal yaitur sertiap kerpurturasan diambil sercara berrsama antara orang tura dan anak, sehingga memiliki dampak terhadap sosial emosional anak cenderung lebih konsisten menujukkan beradaptasi dengan orang lain, patuh akan aturan dan semangat menunjukkan rasa empatinya. Pola asurh perrmisif terdapat dua orang tua tunggal yang mermberrikan kerberbasan kerpada anak, sehingga memiliki dampak terhadap perkembangan sosial emosional anak mudah beradapatasi dengan siapapun, kurang patuh akan aturan dan masih sesuka hati dan kurang memiliki rasa empati terhadap orang-orang disekitar.