INDONESIA:

Sebagai seorang mahasiswa yang juga penghafal al-Qur`an tentu bukanlah hal yang mudah dalam menjalankan kedua peran tersebut bersamaan, namun faktanya di IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung terdapat beberapa mahasiswa yang di tengah kesibukannya menjalani perkuliahan dan aktivitas lain selama menjadi mahasiswa, ternyata masih mampu untuk terus menghafal al-Qur`an, salah satu cara yang digunakan mahasiswa agar hafalannya terjaga adalah dengan menerapkan metode
Takrir pada proses menghafalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai penerapan metode Takrir dalam meningkatkan kemampuan menghafal al-Qur`an, serta mengetahui kaidah pendukung mahasiswa dalam menghafal al-Qur`an.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan deskriptif. Informan penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Syaikh
Abdurrahman Siddik Bangka Belitung berjumlah 18 orang mahasiswa mencangkup seluruh Fakultas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Takrir dalam
meningkatkan kemampuan menghafal mahasiswa dilaksanakan dengan melalui empat macam yaitu, Takrir sendiri, Takrir dalam shalat, Takrir secara bersama, dan Takrir dihadapan guru. Kaidah pendukung dari penerapan metode Takrir dalam meningkatkan kemampuan menghafal mahasiswa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung yaitu membuat target hafalan, bergabung bersama kelompok penghafal al-Qur`an, membawa mushaf ketika berpergian, mulai dari juz yang mudah dihafal, tidak menambah hafalan sebelum benar-benar hafal, menggunakan satu jenis mushaf,
mendengarkan murattal al-Qur`an dan mengikuti lomba yang berkaitan dengan tahfidz.