INDONESIA:

Pembelajaran yang tidak menyenangkan dapat mengurangi minat peserta didik dalam belajar, tentu peserta didik harus di tuntut fokus terhadap pembelajaran yang dijelaskan oleh guru khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), tidak jarang pembelajaran terkesan membosankan, terlalu monoton dan tidak aktif, sehingga hal tersebut membuat kejenuhan dalam belajar, maka dari itu untuk memecahkan kejenuhan dalam belajar salah satunya dapat menerapkan kegiatan Ice breaking, yaitu kegiatan yang mengalihkan situasi dari membosankan, menjenuhkan dan suasana tegang dikelas menjadi rileks, bersemangat, serta terdapat perhatian dan rasa senang untuk mendengarkan atau memperhatikan orang berbicara di depan kelas atau ruang pertemuan.

Penelitian ini berlokasi di SMAN 1 Namang Fase E Bangka Tengah dari permasalahan yang telah dijelaskan maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan rencana penerapan ice breaking, untuk mendeskripsikan penerapan ice breaking dan untuk mendeskripsikan dampak penerapan ice breaking yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMAN 1 Namang Fase E Bangka Tengah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan metode deskriptif, perolehan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian dari hasil tersebut data akan di reduksi, serta di display secara singkat kemudian dapat disimpulkan. Hasil Penelitian didapatkan bahwa Proses penerapan Ice Breaking Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Namang Fase E Bangka Tengah sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemilihan jenis Ice Breaking yaitu jenis tepuk tangan, jenis lagu dan jenis treatment. Dampak yang didapatkan oleh siswa, siswa mampu berifikir kritis, siswa menjadi percaya diri pembelajaran menjadi menyenangkan, membangkitkan semangat, pendorong interaksi siswa, penstimulus belajar siswa, siswa menjadi kompak, siswa menjadi adaptif, siswa dapat berfikir sistematis dan kreatif, siswa bekerjasama dengan baik, melatih konsentrasi, berani bertindak dan tidak takut salah, merekatkan hubungan interpersonal yang renggang, melatih untuk menghargai orang lain, memantapkan konsep diri, melatih jiwa kepemimpinan, melatih bersikap ilmiah dan melatih keputusan dan tindak lanjut.