INDONESIA:

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anak yang belum terbentuk kemandiriannya. Sikap yang ditunjukkan anak di antaranya adalah anak masih belum bisa menyelesaikan tanggung jawabnya sendiri seperti memakai pakaian sendiri dan belum bisa merapikan mainan ketika selesai bermain. Permasalahan ini tentunya berhubungan dengan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua terutama ayah dalam pembentukan kemandirian anak. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh ayah terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun di Dusun Bukit Lintang Desa Puput Kecamatan Parittiga.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu melakukan reduksi data yang dianggap penting, kemudian menyajikan data yang sudah dipilih sehingga dapat di tarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ke dua puluh empat informan, terdapat lima informan yang menerapkan pola asuh demokratis, satu informan menerapkan pola asuh otoriter dan delapan belas informan menerapkan pola asuh permisif terhadap kemandirian anak. Pola asuh demokratis ini ayah memberikan kesempatan kepada anak dalam melakukan kegiatan dengan bimbingan dan arahan, selalu memberikan dukungan dan motivasi. Adapun pola asuh otoriter dengan ciri ayah yang tidak mendengar pendapat anak dan menghukum anak ketika melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginannya. Sedangkan pola asuh permisif dengan ciri ayah yang tidak terlalu memperdulikan anaknya, hukuman tidak diberikan ketika anak melakukan kesalahan dan membebaskan anak tanpa arahan. Kemudian faktor yang mempengaruhi pola asuh ayah terhadap kemandirian anak ialah faktor ekonomi keluarga, pendidikan, kepribadian ayah serta jumlah anak yang dimiliki dalam keluarga.