Diambilnya permasalahan ini berdasarkan pertimbangan bahwa Pembelajaran seni tari berpengaruh penting bagi perkembangan kemampuan motorik, sehingga akan melatih anak dalam mengoordinasikan antara gerak dan bunyi untuk mewujudkannya ke dalam wujud gerakan. Melalui pembelajaran gerak yang terancang, terarah dan terpola dengan baik, seseorang akan mampu menguasai pembelajaran gerak secara memuaskan dan berdaya guna. Penguasaan keterampilan motorik yang baik bisa didayagunakan seseorang untuk meraih prestasi yang gemilang dibidang seni salah satunya seni tari, sehingga pembelajaraan seni tari sangat berguna untuk melatih dan mengembangkan potensi anak.
Penelitian ini merupakan hasil kajian dan pengamatan atas proses penerapan pembelajaran seni tari dalam mengembangkan fisik motorik untuk anak usia 3-7 tahun di Sanggar Buluh Perindu Pangkal Pinang. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan pendekatan Model Miles dan Haberman, dengan tahap (1) Reduksi data: memilih dan mengolah data mentah, (2) Display data: menampilkan kembali data-data yang telah diolah secara sistematis, (3) Melakukan penganalisaan data yang telah diproses, dan (4) Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran seni tari dalam mengembangkan fisik motorik untuk anak usia 3-7 tahun di Sanggar Buluh Perindu Pangkalpinang, yakni sebagai berikut: a) metode pemberian contoh gerakan (demontrasi), b) metode cerita (penjelasan mengenai sejarah tarian), dan c) metode bercakap-cakap dan hasil penerapan pembelajaran seni tari dalam mengembangkan fisik motorik untuk anak usia 3-7 tahun di Sanggar Buluh Perindu Pangkalpinang, adalah sebagai berikut: a) anak mampu menerapkan konsep dalam tiap gerakan tarian, b) anak mampu merangkaikan gerakan demi gerakan dalam tarian dengan baik, c) anak mampu menampilkan tarian dengan gerakan yang luwes, dan d) anak mampu menampilkan gerakan dalam tarian dengan gerakan yang luwes