INDONESIA:
Ta’ẓim merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh santri sebagai seorang penuntut ilmu. Namun yang terjadi saat ini banyak santri yang tidak menunjukkan sikap tersebut, Padahal di pondok pesantren sudah diajarkan tentang cara-cara mengagungkan ilmu dan ahli ilmu salah satunya adalah pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Ta’ẓimul ilmi wa ahlihi dan iplikasinya terhadap upaya optimalisasi pembinaan akhlak santri.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin Kecamatan Air Gegas. Subjek penelitiannya adalah pengasuh pondok pesantren, pengasuh asrama, dan santriwan santriwati Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin dengan Teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti penggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk menguji keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan implementasi Ta’ẓimul ilmi wa ahlihi di Pondok Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin melalui beberapa proses yaitu perencanaan yang dilaksanakan dengan mewajibkan saluruh santri untuk memiliki kitab ta’lim al-Muta’allim, mengatur jadwal, serta menentukan metode dan media mengkajian kitab. Tahap pelaksanaan yaitu menggunakan metode bandongan, nasihat, percontohan, dan pembiasaan. Media yang digunakan adalah kitab kuning dan papan tulis. Tahap pengawasan dilakukan dengan peninjauan langsung pengasuh asrama, pengawasan sesama santri, dan dan lewat peraturan pondok pesantren. Evaluasi dilakukan dengan sorogan dan musyawarah pengurus pondok. Implikasi Ta’ẓimul ilmi wa ahlihi terhadap santri adalah menambah wawasan tentang sikap mengagungkan ilmu dan ahli ilmu, santri memiliki etika dan kesopanan, dan dapat memposisikan diri sebagai pencari ilmu.

Kata-kata Kunci: Implementasi, Ta’ẓimul ‘Ilmi wa Ahlihi, Implikasi

ENGLISH:
Ta'zim is one of the qualities that students must have as students of knowledge. However, what is happening now is that many students do not show this attitude, even though Islamic boarding schools are taught about ways to glorify knowledge and science experts, one of which is the Hidayatul Muta'allimin Islamic Boarding School. This research aims to determine the implementation of ta'zimul ilmi wa Ahlihi and its implications for efforts to optimize the moral development of santri.
The type of research used was descriptive with a qualitative approach carried out at the Hidayatul Muta'allimin Islamic Boarding School, Air Gegas District. The research subjects were Islamic boarding school caregivers, dormitory caregivers, and Islamic boarding school students at the Hidayatul Muta'allimin Islamic Boarding School using interview, observation and documentation data collection techniques. Researchers use triangulation of sources and techniques to test the validity of the data.
The results of the research show that the implementation of ta'zimul ilmi wa Ahlihi at the Hidayatul Muta'allimin Islamic Boarding School goes through several processes, namely planning which is carried out by requiring all students to have a book of ta'lim al-Muta'allim, arranging schedules, and determining study methods and media. book. The implementation stage is using the bandongan, advice, pilot and habituation methods. The media used are yellow books and blackboards. The supervision stage is carried out by directly observing the dormitory caretaker, supervision of fellow students, and through Islamic boarding school regulations. The evaluation is carried out with sorogan and deliberation of the boarding school administrators. The implication of ta'zimul ilmi wa ahlihi for santri is to increase their insight into the attitude of glorifying knowledge and experts, santri ethics and politeness, and being able to position themselves as seekers of knowledge.

Keywords: Implementation, Ta'zimul 'Ilmi wa Ahlihi, Implications