INDONESIA

Green accounting merupakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan biaya-biaya lingkungan kepada para stakeholder sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan. PT Timah Tbk sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan timah yang kegiatan operasionalnya berhubungan dengan lingkungan hidup maka sudah seharusnya melakukan penerapan green accounting. Hal tersebut diperkuat dengan aturan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan green accounting pada laporan keuangan perusahaan, baik dari sisi biaya lingkungan, indikator PROPER, maupun dari sisi kendala-kendala yang dialami oleh PT Timah Tbk dalam menerapankan green accounting.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari PT Timah Tbk dan BEI (Bursa Efek Indonesia). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) PT Timah telah melakukan penerapan green accounting pada laporan keuangan tahunan dan laporan berkelanjutan perusahaan. (2) Pelaporan green accounting PT Timah Tbk tahun 2022 telah sesuai dengan aturan yang ada terutama PT Timah telah menggunakan Amandemen PSAK 57 dan ISAK 29 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya PT Timah Tbk masih menggunakan PSAK 33 yang sudah tidak berlaku lagi. (3) Dalam penerapan green accounting PT Timah Tbk mengalami beberapa kendala seperti bentuk tatanan lahan yang buruk, realisasi luasan reklamasi tidak tercapai, memungkinkan terjadinya kebocoran limbah B3 secara tidak sengaja sehingga dapat mencemari lingkungan dan banyak masyarakat yang melakukan tambang bebas sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan.