INDONESIA:

Pelaksanaan kaukus merupakan tahapan yang dapat dilakukan oleh mediator dalam proses mediasi guna memaksimalkan hasil akhir dari mediasi sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 huruf e Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Permasalahan penelitian ini ialah untuk mengetahui hal yang dapat mendorong pelaksanaan kaukus serta faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan kaukus oleh mediator dalam upaya maksimalisasi hasil mediasi di Pengadilan Agama Sungailiat Kelas 1B. Mengingat regulasi terkait pelaksanaan kaukus yang hanya diatur dalam satu pasal saja padahal pelaksanaan kaukus sangatlah penting.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Yuridis-Empiris dan bersifat penelitian lapangan (field research). Sumber dari penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara dengan hakim mediator serta mediator non hakim di Pengadilan Agama Sungailiat Kelas 1B. Kemudian dilengkapi pula dengan data sekunder yang mendukung.

Tinjauan Pelaksanaan Kaukus Oleh Mediator dalam Upaya Maksimalisasi Hasil Mediasi di Pengadilan Agama Sungailiat kelas 1B, menunjukkan bahwa pelaksanaan kaukus oleh mediator telah sesuai dengan regulasi yang ada pada PERMA Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan. Dapat dipahami bahwa beberapa hal mendorong pelaksanaan kaukus ialah tidak adanya itikad baik untuk berdamai dari para pihak, keadaan tidak kondusif saat berlangsungnya mediasi, keadaan sosiologis dan psikologis dari para pihak yang mesti dipahami betul oleh mediator, hingga terjadinya kebuntuan dalam proses negosiasi antara para pihak. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan kaukus ialah regulasi yang mengatur tentang pelaksanaan kaukus yang hanya diatur dalam satu pasal saja, para pihak yang tidak sepenuhnya memahami maksud dan tujuan sesungguhnya pelaksanaan kaukus, serta kehadiran keluarga yang ikut dalam proses mediasi namun tidak membantu menyelesaikan perkara, hingga faktor kebudayaan. Sedangkan faktor pendukung ialah peran mediator yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengupayakan perdamaian bagi para pihak, serta sarana dan fasilitas yang mendukung keberlangsungan proses mediasi.