INDONESIA:

Kesiapan dan kematangan calon pengantin adalah suatu hal yang wajib dipersiapkan sebelum melangsungkan perkawinan. Kesiapan dan kematangan tersebut meliputi kesiapan dan kematangan mental, materi, fisik, maupun ilmu pengetahuan. Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah bagaimana Implementasi Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 379 Tahun 2018 Tentang Bimbingan Perkawinan Pranikah di KUA Wilayah Kabupaten Bangka, beserta Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat KUA Wilayah Kabupaten Bangka Dalam Mengimplementasikan Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 379 Tahun 2018.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Yuridis-Empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber dari penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara dengan beberapa Kepala KUA dan Penghulu KUA wilayah Kabupaten Bangka. Kemudian dilengkapi juga dengan data sekunder sebagai pendukung.

Implementasi Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 379 Tahun 2018 Tentang Bimbingtan Perkawinan Pranikah di KUA Wilayah Kabupaten Bangka, menunjukkan bahwa dari 8 KUA yang menjadi objek penelitian ini, semuanya belum maksimal menerapkan. Faktor pendukung KUA wilayah Kabupaten Bangka dalam mengimplementasikan Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 379 Tahun 2018 yaitu sumber daya manusia, antusias calon pengantin, dan tempat yang memadai. Adapun faktor penghambat KUA wilayah Kabupaten Bangka Dalam Mengimplementasikan Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 379 Tahun 2018 yaitu dana dan waktu calon pengantin sehingga calon pengantin tidak bisa mengikuti bimbingan perkawinan pranikah dikarenakan tidak mendapat izin cuti dari tempat kerja.