INDONESIA:
Penelitian ini membahas mengenai dampak secara psikologis pernikahan di bawah umur pasca nikah di desa ranggi asam pada tahun 2019. Beranjak dari banyaknya kasus pernikahan di bawah umur yang terjadi didesa ranggi pada tahun 2019, peneliti tertarik untuk meliihat bagaimana dampak dari pernikahan di bawah umur ini dan memberikan solusinya agar hal serupa tidak terjadi kembali mengingat banyaknya resiko pernikahan dibawah umur bagi pelaku pasca menikah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apa saja faktor penyebab terjadinya pernikahan di bawah umur dan dampaknya bagi pelaku pernikahan di bawah umur sehiingga dapat ditentukan solusi yang tepat agar hal serupa tidak terjadi lagi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang dianalisis dengan metode kualitatif dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Terdapat dua sumber data yaitu sumber data primer berupa hasil wawancara dan observasi. Kedua adalah sumber data sekunder sebagai pendukung data primer berupa arsip dan dokumen. Hasi penelitian dari penelitian ini berdasarkan observasi dan wawancara dari tkh agama, peaku pernikahan di awah umur dan orang tua pelaku, Faktor terjadinya pernikahan dibawah umur didominasi oleh kesulitan ekonomi, Pendidikan yang rendah dan tradisi. Dampak psikologis bagi pelaku pernikahan dini pasca menikah anatara lain trauma, rasa cemas, tertekan, kesakitan dan stress akibat terganggunya kesehatan baik mental atau fisik. Solusi yang dapat diberikan dari kasus ini adalah dengan cara meningkatkan kesadaran orang tua akan bahayanya pernikahan dibawah umur, memberikan sosialiasi bagi masyarakat terutama remaja terkait pernikahan di bawah umur, dan memberikan bimbingan kepada remaja untuk melakukan kegiatan yang lebih positif untuk menghindari perilaku menyimpang remaja.