INDONESIA:
Di Indonesia, investasi merupakan faktor penting yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Industri keuangan syariah khususnya instrument pasar modal syariah yaitu obligasi syariah, reksadana syariah, dan inflasi berkembang cukup pesat sehingga memiliki peranan dalam suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah obligasi syariah, reksadana syariah, dan inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017-2021.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode statistik regresi linier berganda. Objek penelitian ini adalah data obligasi syariah, reksadana syariah, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistika (BPS) dalam triwulan. Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Setelah uji asumsi klasik dilakukan, peneliti melanjutkan dengan uji regresi linier berganda (taraf signifikansi 5%) melalui uji T, uji F, dan uji R2 dengan menggunakan alat bantu program SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Obligasi Syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 0,354 < t tabel yaitu 2,119 dan nilai Sig. 0,728 > 0,05. Kemudian variabel Reksadana Syariah berpengaruh dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung -3.622 < t tabel yaitu 2.119 dan nilai Sig. 0,002 < 0,05. Kemudian variabel Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung -0,243 < t tabel yaitu 2,119 dan nilai Sig. 0,811 > 0,05. Secara simultan variabel Obligasi Syariah, Reksadana Syariah, dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. sebesar 0,002 < 0,05.