INDONESIA:
BP4 merupakan suatu lembaga penasihatan pembinaan dan pelestarian perkawinan sebagai mitra Kementerian Agama dan Instansi terkait dalam tugas meningkatkan mutu perkawinan dengan mengembangkan gerakan keluarga sakinah. Untuk mencapai tujuan tersebut BP4 melakukan upaya penasihatan dan bimbingan terhadap keluarga yang bermasalah guna mewujudkan rumah tangga atau keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Apalagi setelah terjadinya pandemi COVID-19 kasus perceraian di Kecamatan Jebus mengalami peningkatan, salah satu yang mempengaruhinya yaitu faktor ekonomi, dikarnakan pada saat pandemi COVID-19 dilakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) hal ini mempengaruhi ekonomi dikaranakan kebijakan harus berada di dalam rumah. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana kinerja Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam meminimalisir perceraian pada masa pandemi COVID-19 dan hambatan yang dialami oleh Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4).

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian field research (lapangan) dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui, wawancara, observasi, dan dokumentasi. selanjutnya setelah data yang dikumpulkan akan digabungkan dengan teori-teori yang relavan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pengoptimalisasian kinerja badan penasehatan pembinaan dan pelestraian perkawian (BP4) dalam meminimalisir perceraiaan yaitu dilakukanya kebijakan berupa BINWIN (bimbingan perkawinan), sosialisasi, dan kegiatan keagamaan (ceramah), dalam pelaksanaan kebijakan tersebut kurang efektiv hal ini dipengaruhi oleh kurangnya sumber daya manusi (SDM) dalam melaksanakan kebijakan tersebut dan juga dipengaruhi oleh pandemi COVID-19.