Pertumbuhan perekonomian suatu negara selalu berkaitan dengan kesejahteraan rakyat serta tidak terlepas dari peran perbankan. Salah satu peran perbankan adalah menyalurkan dananya dalam bentuk pembiayaan keberbagai sektor ekonomi baik dalam bentuk konsumtif maupun produktif. Adapun masalah pokok dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh sektor kontruksi, sector jasa sosial/masyarakat dan sektor perindustrian terhadap pembiayaan yang diberikan BUS dan UUS serta sektor apa saja yang paling dominan terhadap pembiayaan yang diberikan BUS dan UUS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sektor kontruksi, sektor jasa sosial/masyarakat dan sektor perindustrian mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan yang diberikan BUS dan UUS, serta untuk mengetahui sektor mana yang paling dominan terhadap pembiayaan yang diberikan BUS dan UUS.

Untuk menganalisa pengaruh sektor kontruksi, sektor jasa sosial/masyarakat dan sektor perindustrian terhadap PYD BUS dan UUS di Indonesia. Objek penelitian ini adalah data publikasi laporan keuangan tahunan yang diperoleh dalam statistik perbankan syariah terdapat dalam otoritas jasa keuangan dan Bank Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan regresi berganda melalui uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisi statistik dengan model regresi berganda (taraf signifikan 5%) melalui uji F, uji T, uji R2 dengan menggunakan alat bantu program Eviews 4.

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: (1) secara parsial sector kontruksi berpengaruh signifikan terhadap PYD BUS dan UUS di Indonesia, hal ini terbukti dengan nilai probabilitas 0.0000, sektor jasa sosial/masyarakat berpengaruh signifikan terhadap PYD BUS dan UUS di Indonesia, hal ini terbukti dengan nilai probabilitas 0.0060, sedangkan sektor perindustrian berpengaruh signifikan terhadap PYD BUS dan UUS di Indonesia, hal ini terbukti dengan nilai probabilitas 0.0000. (2) sektor yang paling dominan terhadap pembiayaan yang diberikan adalah sektor kontruksi dengan nilai probabilitas 0.0000 dan sector perindustrian dengan nilai 0.0000.