Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu banyaknya peserta didik yang belum mampu bertahan dalam menghadapi segala tekanan akademik atau hampir menyerah, seperti tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan lainnya. Salah satu faktor dari semua itu karena belum bisa mengatur waktu keseharian dengan baik dan juga pertahanan dalam dirinya yang rendah sehingga berpikir negatif dan berakhir dengan menyerah, kondisi ini membuatnya sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, adapun sampelnya yaitu 10 peserta didik dari kelas X2 dan X6 yang masuk dalam kategori rendahnya resiliensi akademik. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner resiliensi akademik dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t test.

Adapun hasil dalam penelitian ini yaitu efektif didukung oleh data hasil uji hipotesis dengan paired sample t test yang menunjukkan bahwa Ttabel < Thitung yaitu 2,262 < 21,260 dan bersignifikan 0,000 < 0,005. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat keefektivan yang signifikan dalam layanan konseling kelompok melalui teknik cognitive restructuring untuk meningkatkan resiliensi akademik peserta didik.