Susanti, Susanti (2023) Makna memakai sarung bagi santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik.
Halaman Awal-1911200.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
BAB I_1911200.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (572kB) | Request a copy
BAB II_1911200.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (738kB) | Request a copy
BAB III_1911200.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (442kB) | Request a copy
BAB IV_1911200.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (742kB) | Request a copy
BAB V_1911200.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (286kB) | Request a copy
Daftar Pustaka_1911200.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (431kB) | Request a copy
Abstract
INDONESIA:
Para santri dididik dengan membiasakan sarungan. Sarung adalah kata lain dari syar’un (syari’at, aturan agama). Itu artinya pesantren memegang teguh syari’at Islam tanpa berteriak-teriak di pinggir jalan dan demo. Bagaimana agar “sarung” menjadi gerakan kultural bagi lahirnya mercusuar ilmu dan peradaban, bukan semata atribut ibadah. Tentu semuanya dimulai bagaimana kyai dan santri menerjemahkan makna sarung sebagai piranti budaya.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui makna simbolik budaya sarungan pada santri putra dan santri putri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in. (2) Faktor pendukung dan penghambat pembentukan budaya sarungan pada santri putra dan santri putri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul diolah melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Narasumber peneliti ialah pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in, guru-guru di pondok pesantren, kepala sekolah, santri putra dan beberapa santri putri pondok pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) makna simbolik budaya sarungan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in yaitu, sebagai ciri khas, simbol ketawadhuan seseorang, sopan santun, menutup aurat, kedisiplinan dan kesederhanaan serta sebagai interpretasi manusia agar menjaga sikap buruk atau tidak pantas. (2) Faktor pendukung dalam pembentukan budaya sarungan santri yang memiliki inisiatif dalam mengikuti peraturan, adanya kepedulian dan kontribusi para guru, faktor teman dan lingkungan serta adanya tindakan tegas dari pondok pesantren. Sedangkan, faktor penghambat pembentukan budaya sarungan adalah masih ada santri yang tidak mematuhi peraturan atau tata tertib pondok, misalnya santri putri belum terbiasa memakai sarung, mudah terpengaruh oleh teman maupun lingkungan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | memakai sarung; makna budaya sarunga; santri. |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 370 Pendidikan, Ilmu Pendidikan, Ilmu Kependidikan, Edukasi, Ilmu Edukasi |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam > Tugas Akhir Mahasiswa |
Depositing User: | Susanti Susanti |
Date Deposited: | 19 Dec 2023 04:44 |
Last Modified: | 19 Dec 2023 04:44 |
URI: | http://repository.iainsasbabel.ac.id/id/eprint/1625 |