INDONESIA:
Dengan adanya kurikulum merdeka yang akan dijadikan kurikulum nasional pada tahun 2024 salah satu isi dari kurikulum merdeka yaitu mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain maka hal ini yang menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tantang Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menerapkan Bimbingan dan Konseling Berbasis kearifan Lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari dua pokok permasalahan yaitu upaya guru bimbingan dan konseling dalam menerapkan Bimbingan dan Konseling kearifan lokal dan mengetahui faktor pendukung, faktor penghambat Bimbingan dan Konseling berbasis kearifan lokal di MTs Negeri 1 Belitung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, instrumen pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini ada delapan orang yaitu guru bimbingan dan konseling, tiga orang wali kelas dan empat orang peserta didik di MTs Negeri 1 Belitung.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya guru bimbingan dan konseling dalam menerapkan Bimbingan dan Konseling berbasis kearifan lokal di MTs Negeri 1 Belitung yaitu. Menggunakan bahasa mengandung nilai Bhineka Tunggal Ika, penggunaan adat istiadat mengandung nilai Tri Hita Karana, penggunaan kesenian mengandung nilai Sululung Sabayantaka, Paras Poras Sarpanaya, penggunaan makna khas mengandung nilai Manyamen Braya, sedangkan faktor pendukung yaitu dukungan dari kepala sekolah, wali kelas, guru Mapel dan siswa, sedangkan faktor penghambat siswa masih malu- malu mengungkapkan pendapatnya dan waktu yang terbatas.