Kesehatan bank dapat dilihat dari likuiditas. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan perbankan terkhusus bank umum syariah. Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Salah satu rasio pengukuran likuiditas menggunakan Biaya Operasional dan Pembiayaan Operasional (BOPO). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Likuiditas (BOPO) Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2022.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder yang didapat dari situs OJK tahun 2012-2022. Populasi dan sampel penelitian ini diambil dari seluruh laporan keuangan tahunan bank umum syariah sebanyak 127 sampel laporan keuangan tahunan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Adapun uji regresi linier berganda yaitu melalui uji regresi random effect model, uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F). instrumen penelitian ini menggunakan observasi pada laporan keuangan yang telah dipublikasi pada situs web OJK dengan pengujian menggunakan aplikasi Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) secara simultan variabel FDR dan NPF berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Likuiditas (BOPO) sebesar 0.00002 < 0.05. (2) secara parsial variabel FDR berpengaruh negatif terhadap Likuiditas (BOPO) dibuktikan dengan nilai probabilitas sebesar -0.2514 dan thitung sebesar 1.23640. Variabel NPF berpengaruh positif terhadap Likuiditas (BOPO) dibuktikan dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 dan nilai thitung sebesar 10.13862.