INDONESIA:

Likuiditas adalah tolak ukur suatu bank dalam mengembalikan kewajibannya jangka pendek dengan sumber dana lancarnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi likuiditas yaitu pihak ketiga dan pembiayaan mudhrabah. Pengelolaan dana pihak ketiga yang baik dengan memprioritaskan alat likuid sebagai upaya memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan mempengaruhi likuditas. Jika bank tidak memanajemen dananya dengan baik, atau terlalu banyak di salurkan atau bahkan terlalu sedikit maka akan timbul masalah likuiditas.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh secara parsial terhadap likuiditas dan juga untuk mengetahui apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh secara parsial terhadap likuiditas pada bank umum syariah di Indonesia.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan mudharabah berpengaruh secara simultan terhadap likuiditas.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data sekunder berupa hasil laporan keuangan bank umum syariah di Indonesia tahun 2017-2021. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 60 data bulanan. Data diolah dengan menggunakan aplikasi Eviews 9. Sementara pada uji hipotesis menggunakan uji parsial (t), uji simultan (F) dan uji koefisien determinasi (R2). Dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh positif terhadap likuiditas dengan nilai signifikan 0,0020 < 0,05. Pembiayaan mudharabah secara parsial berpengaruh positif terhadap likuiditas dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan mudharabah secara simultan berpengaruh positif terhadap likuiditas dengan nilai signifikan sebesar 0,0000 < 0,05. Hasil dari uji koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0.409453 atau 40%.