INDONESIA :
Keefektifan permainan yang diterapkan dalam pembelajaran harus menunjang kemampuan matematika anak. Guru TK Perlu memahami konsep-konsep matematika sederhana yang sesuai untuk anak TK, seperti: penguasaan berbagai notasi matematis, dan cara pengenalannya agar dapat melatih dan menggunakan fungsi-fungsi matematis lainnya. Pengenalan matematika melalui penggunaan benda-benda konkret. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengingat anak tentang tanggal hari itu dan menuliskannya di papan tulis akan melatih anak mengenal bilangan. Pentingnya kemampuan berhitung bagi manusia, maka kemampuan berhitung perlu diajarkan sejak dini, tentu saja dengan metode yang tepat tidak merusak pola perkembangan peserta didik. Apabila peserta didik belajar matematika dengan cara yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilakukan dengan suasan yang kondusif dan menyenangkan, maka otak akan terlatih untuk terus berkembang sehingga peserta didik dapat menguasai bahkan menyenangi matematika tersebut.

Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan tahapan analisis (1) Reduksi data: memilih dan mengolah data mentah, (2) Display data: menampilkan kembali data-data yang telah diolah secara sistematis dan (3) Melakukan penganalisaan data yang telah diproses. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi permainan biji karet dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak kelompok A di PAUD Nurul Ihsan Desa Rukam Kabupaten Bangka di antaranya adalah sebagai berikut: membentuk anak menjadi beberapa kelompok, memberikan gambaran singkat mengenai permainan yang akan dilakukan, menyiapkan bahan-bahan atau alat yang diperlukan, membentuk barisan anak, meletakkan biji karet pada tempat yang telah disediakan, menghitung jumlah biji karet secara bersama-sama dan menyebutkan jumlah biji karet yang terbanyak dan sedikit dan faktor yang menghambat implementasi permainan biji karet dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak kelompok A permainan biji keret di PAUD Nurul Ihsan Desa Rukam Kabupaten Bangka yakni sebagai berikut: ruang belajar yang sempit, guru kurang menguasai kelas dan waktu belajar yang relatif singkat.