INDONESIA:

Penelitian ini untuk mengetahui tentang bagaimana perkembangan pengenalan angka melalui implementasi bermain kartu bergambar. Sebelumnya pembelajaran yang dilakukan belum optimal dalam mengenal angka serta mengurutkan angka dikarenakan media yang digunakan kurang menarik dan inovatif sehingga anak-anak merasa cepat bosan dan tidak ada semangatnya dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode bermain kartu bergambar untuk pengenalan angka tersebut anak-anak sangat antusias bermain dalam mengurutkan angka serta menyebutkan angka. Dengan adanya kartu bergambar anak-anak menjadi semangat dalam pengenalan angka karena konsepnya dikemas seperti permainan sehingga ada daya tarik tersendiri dari anak dan mampu mengasah otak anak dalam menguasai materi pengenalan angka.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder: sumber data primer yaitu guru kelas kelompok B1. Sumber data sekunder yaitu kepala sekolah di POS PAUD Anggrek Lubuk Besar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif, komponen-komponen analisis data yaitu pengumpulan data: data reduction(reduksi data), data display(penyajian data) dan conclusion drawing(penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian dalam implementasi bermain kartu bergambar untuk pengenalan angka ini adalah guru melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Faktor pendukung kesehatan: daya tahan tubuh anak sehat dan baik. Sedangkan faktor penghambat kesehatan anak kurang bersemangat dan antusias dalam bermain. Faktor pendukung intelegensi: anak aktif dan banyak bertanya dalam kegiatan bermain. Sedangkan faktor penghambat faktor intelegensi: masih ada anak yang dibimbing oleh guru dalam kegiatan bermain. Faktor pendukung jenis kelamin: anak jenis kelamin laki-laki lebih bersemangat bermain yang mengeluarkan energi dan fisik. Sedangkan faktor penghambat: anak jenis kelamin perempuan lebih sedikit bermain mengeluarkan energi dan tenaga. Faktor pendukung lingkungan: fasilitas indoor dan outdoor yang lengkap. Sedangkan faktor penghambat lingkungan: masih ada anak yang pendiam dan bermain sendiri. Faktor pendukung status sosial ekonomi: rata-rata status ekonomi cukup baik. Sedangkan faktor penghambat kurangnya persediaan alat permainan yang lengkap.