Penelitian ini dilatarbelakangi oleh problema guru yang menjadi suatu masalah yang dipersoalkan oleh proses minat belajar peserta didik, serta kurangnya minat belajar di kelas X terhadap peran guru di SMAN 2 Sungai Selan Desa dalam pembentukkan minat belajar siswa. Permasalahan tersebut menuntut perlunya pembahasan terhadap peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap minat belajar siswa kelas X di SMAN 2 Sungai Selan.

Pembahasan dan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang bersumber dari guru Pendidikan Agama Islam, Siswa kelas X, dan orang tua siswa. Sedangkan data sekunder bersumber dari buku, skripsi, internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data maka peneliti memilih metode trianggulasi sumber yaitu dengan mengkonfirmasi atau mewawancarai sumber atau pihak yang berbeda dengan sumber atau pihak yang pertama kali memberi data.

Adapun hasil penelitian ini, implemntasi kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam masih kurang pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari, seharusnya seorang guru Pendidikan Agama Islam itu mampu dan terampil dalam komunikasi dengan baik dimanapun berada, agar dikatakan sebagai guru yang professional dan bertanggung jawab atas pekerjaanya sebagai guru, dan faktor-
faktor yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Sungai Selan dalam meningkatkan implementasi kompetensi sosial adalah, seperti guru Pendidikan Agama Islam kurang sabar dalam memberikan nasehat dan arahan kepada siswanya sehingga siswa sangat banyak yang melakukan kesalahan di ruangan, dan Guru Pendidikan Agama Islam tidak memberikan waktu untuk menerima pelayanan siswa untuk berkonsultasi, dan begitu juga dengan orang tua murid jarang sekali mengadakan komunikasi karena semua para orang tua sibuk dengan mencari nafkah keluarganya sehari-hari, dan faktor yang terakhir tentang peningkatan hubungan sosial dengan masyarakat sekitarnya yaitu desa Keretak salah satunya dengan waktu untuk bermusyawarah dalam membentuk satu acara misalnya peringatan pengajian maulid nabi, penyambutan bulan suci Ramadan bisa memakan waktu yang lama,