INDONESIA
Permasalahan dalam penelitian ini ialah di Desa Pugul ada orang tua yang menanamkan nilai pendidikan Islam dengan baik kepada anak-anaknya, menghasilkan anak yang bermoral baik dan ada juga yang menghasilkan anak bermoral tidak baik. Begitu juga dengan orang tua yang kurang menanamkan nilai pendidikan Islam dengan baik kepada anak-anaknya, menghasilkan anak yang memiliki moral tidak baik, tetapi ada juga yang menghasilkan anak yang bermoral baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penanaman nilai pendidikan Islam dalam keluarga terhadap moral remaja di Desa Pugul Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.

Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menguji teori-teori tertentu dengan meneliti keterkaitan antarvariabel. Lokasi penelitian ini di Desa Pugul Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka. Sampel penelitian ini terdiri dari 40 remaja usia 13-18 tahun. Proses pengambilan data dua variable menggunakan angket tertutup dengan teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22 for windows.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikansi antara penanaman nilai pendidikan Islam dalam keluarga terhadap moral remaja di Desa Pugul Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka. Hal ini dibuktikan dengan hasil fhitung sebesar 26,973 dengan tingkat sig. sebesar 0,000, yang berarti 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Selain itu, berdasarkan nilai thitung sebesar 5,194, yang artinya lebih besar dari ttabel yaitu 2,026, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pada persamaan regresi diperoleh nilai a sebesar 28,833 dan nilai b sebesar 0,802, dalam hal ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif. Koefisien determinasi (R Square) yang menunjukkan nilai sebesar 0,415 yang berarti bahwa penanaman nilai pendidikan Islam dalam keluarga memberikan pengaruh terhadap moral remaja sebesar 41,5%, sedangkan sisanya sebesar 58,5% dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti kontrol diri yang lemah dari remaja itu sendiri, kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun masyarakat, lingkungan pergaulan yang kurang baik serta kemajuan teknologi seperti internet.