Penelitian ini dilatarbelakangi salah satu penyandang disabilitas Tunanetra yang mendirikan yayasan khusus penyandang tunanetra muslim yang bernama ITMI Babel (Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Bangka Belitung). Yayasan ini bertujuan untuk menghimpun, mengumpulkan, serta saling berbagi ilmu tentang agama. Organisasi ini melakukan beberapa program kegiatan seperti belajar tentang adzan, doa, surah-surah Al-Qur’an, belajar bersuci, dan membaca Al-Qur’an braille. Untuk memaksimalkan program kegiatan maka setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak yayasan biasanya mengundang ustadz atau pemateri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses dari Implemtasi Bimbingan Agama bagi Penyandang Tunanetra di Yayasan Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Bangka Belitung dan menjelaskan apa saja hambatan-hambatan yang dilalui selama proses implementasi berlangsung. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reaserch) yang dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumetasi terkait dengan yang peneliti lakukan. Hasil penelitian program Bimbingan agama bagi penyandang tunanetra di yayasan ini berupa dimulai dari mengetahui program yang dimiliki oleh yayasan berupa kegiatan arisan dan pengajian bulanan, belajar adzan serta bacaannya, bersuci, kemudian belajar membaca Al-Qur’an Braille. Bimbingan agama sudah berjalan dengan baik, ustadz menyampaikan ilmu dan pembelajaran dengan metode yang mudah dimengerti. Selama proses penyampaian bimbingan ada beberapa kendala dalam proses bimbingan mulai dari transportasi, dana, serta pandemi covid-19 yang membuat kegiatan terhenti sementara.

Kata kunci: Implementasi, Bimbingan Agama, Tunanetra,Ustadz