Permasalahan dalam penelitian ini yaitu banyaknya remaja yang mengalami putus sekolah di Desa Beruas Kecamatan Kelapa pada usia 13-21 tahun, dan kurangnya pemahaman orang tua serta remaja putus sekolah tentang pentingnya pentingnya pembelajaran keagamaan pada remaja yang akan berdampak pada perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kualitatif. Penelitian ini memberikan hasil kebenaran dengan mendeskripsikan isi data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, observasi, baik dari kata-kata, gambar, maupun penunjang lainnya, subjek dalam penelitian ini yaitu: remaja putus sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat.

Hasil dari penelitian skripsi ini menunjukan banyaknya faktor-faktor yang menjadi penyebab remaja putus sekolah seperti kondisi ekonomi keluarga, pengaruh teman sebaya dan perilaku teman di sekolah serta pendidik ketika berada di sekolah serta kondisi keagamaan remaja putus sekolah yang terlihat memprihatinkan sehingga menyebabkan remaja putus sekolah melakukan perbuatan atau perilaku yang bertentangan dengan norma dan agama.