Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting terhadap masyarakat dalam menjamin kelangsungan hidupnya, hal ini jelas bahwa pendidikan tidak bisa lepas begitu saja hubungannya dengan masyarakat. Namun yang menjadi permasalahan adalah adanya persepsi yang menyatakan bahwa pendidikan belum tentu menjamin untuk meraih masa depan yang cerah, hal ini dibuktikan dengan adanya pengangguran dari lulusan Pendidikan Tinggi yang menyebabkan adanya persepsi yang salah terhadap pendidikan. Berangkat dari latar belakang inilah peneliti kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Tinggi (Studi Kasus Desa Tugang Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat).
Penelitian ini dilihat dari tempat penelitiannya merupakan penelitian lapangan dan dilihat dari cara atau metode penganalisan data mengurai-ngurai data, merupakan metode deskriptif kualitatif, yaitu pengumpulan datanya di lapangan yakni di lingkungan masyarakat. Pengumpulan data utamanya dilakukan melalui wawancara (interview) berupa rekaman suara, dan diperkuat dengan pengamatan tidak terlibat ( non participant observation), serta dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di Desa Tugang Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat terhadap Pendidikan Tinggi terdiri dari dua yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positifnya dengan adanya pendidikan akan memiliki pedoman hidup, memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, memiliki kualitas hidup yang baik sesuai dengan bidang yang dimiliki serta sudah mempunyai jalan untuk meraih kesuksesan. Persepsi negatifnya pendidikan hanya akan membuang-buang uang saja dan pendidikan belum tentu menjamin kesuksesan seseorang di masa depan yang akan datang