Sari, Nur Winda (2024) Tradisi melempar beras kunyit dalam acara arak-arakan pernikahan perspektif al-‘urf : studi kasus di desa Pangkal Buluh Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik.
Halaman Awal_2032005(1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (2MB)
BAB I_2032005.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (259kB) | Request a copy
BAB II_2032005.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (500kB) | Request a copy
BAB III_2032005.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (100kB) | Request a copy
BAB IV_2032005.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (251kB) | Request a copy
BAB V_2032005.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (66kB) | Request a copy
Daftar Pustaka_2032005.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (178kB) | Request a copy
Abstract
INDONESIA:
Tradisi melempar beras kunyit adalah tradisi yang dilakukan ketika para keluarga melakukan arak-arakan pengantin untuk saling bertemu saat pesta pernikahan. Tradisi melempar beras kunyit dilakukan karena adanya niat seseorang untuk melakukan tradisi tersebut karena berhasilnya apa yang ia niatkan. Beras kunyit adalah beras yang dicampur dengan kunyit yang telah dihaluskan yang nantinya menjadi objek dalam pelaksanaan tradisi tersebut. Tradisi melempar beras kunyit ini telah dilakukan sejak zaman dahulu yang kemudian dilestarikan oleh masyarakat desa Pangkal Buluh kecamatan Payung kabupaten Bangka Selatan hingga kini.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana tradisi melempar beras kunyit serta bagaimana tinjauan Al-'Urf terhadap pelaksanaan tradisi melempar beras kunyit di desa Pangkal Buluh. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mana cara mendapatkan datanya dengan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan beberapa masyarakat desa Pangkal Buluh. Selain itu, data juga didapatkan dari bahan-bahan kepustakaan, buku, jurnal, internet, dan sebagainya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebagian masyarakat memiliki tujuan yang berbeda-beda terkait niat dalam pelaksanaan tradisi melempar beras kunyit. Ada niat untuk melestarikan adat budaya, ada niat untuk bersedekah, dan ada pula niat agar terhindar dari sesuatu yang buruk. Adapun mengenai pelaksanaan tradisi melempar beras kunyit, maka fenomena ini termasuk dalam konsep ‘Urf Fasid karena walaupun tradisi ini memiliki kemaslahatan seperti menjalin tali silaturahmi guna memperkuat rasa kebersamaan dalam suatu masyarakat, memperkaya adat istiadat kebudayaan, tetapi proses yang dilakukan pada tradisi melempar beras kunyit ini bertentangan dengan dalil nash yang ada. Sehingga diharapkan kepada para pasangan pengantin yang hendak melaksanakan tradisi melempar beras kunyit untuk lebih memahami secara mendalam terkait hukum dari pelaksanaan tradisi melempar beras kunyit agar terhindar dari penyimpangan aqidah dan terhindar dari perbuatan yang membawa kepada kesyirikan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | adat pernikahan; melempar beras kunyit; al-‘urf |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam > Tugas Akhir Mahasiswa |
Depositing User: | Nur Winda Sari |
Date Deposited: | 27 May 2024 07:57 |
Last Modified: | 27 May 2024 07:57 |
URI: | http://repository.iainsasbabel.ac.id/id/eprint/2006 |