INDONESIA:
Permasaahan ini diambil karena adanya para penyandang tunarungu yang masih kesulitan dalam mencari pekerjaan. Bimbingan dan pelatihan sangat diperlukan bagi mereka guna mendapatkan keterampilan serta pengalaman, dengan begitu mereka bisa bekerja seperti orang pada umumnya yang tidak mengalami kerusakan pada indera pendengaran, sehingga tidak bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data utamanya dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi mendalam. Selanjutnya data yang dikumpulkan kemudian dibenturkan dengan teori-teori yang relevan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan tunarungu alam pengembangan karir di Isyarat Coffee dilakukan dengan cara memberikan pelatihan, melakukan promosi, dan mutasi. Pelatihan diberikan kepada karyawan penyandang disabilitas rungu dengan tujuan agar mereka mendapatkan keterampilan. Promosi dilakukan dengan tujuan supaya penyandang tunarungu bisa bekerja sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki. Mutasi dilakukan karena tujuan Isyarat Coffee tidak untuk menjadikan mereka karyawan tetap. Dengan apa yang telah mereka dapat selama bekerja di Isyarat Coffee mereka diharapkan untuk bisa membuka usaha sendiri maupun mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat serta keterampilan yang mereka miliki. Ada beberapa faktor yang mendukung dalam pengembangan karir pada tunarungu yaitu: motivasi, lingkungan dan media. Dengan adanya tempat yang bertujuan untuk memberdayakan para penyandang tunarungu, maka mereka tidak perlu merasa khawatir dengan kekurangan yang ada pada mereka.