Penelitian ini dilatar belakangi oleh data observasi yang menunjukan ada sebuah permasalahan di Toboali yakni kecenderungan perilaku antisosial oleh remaja akibat dari kekeliruan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua yaitu pola asuh yang penuh kekerasan, tuntutan, tekanan, serta pengekangan secara penuh atau sering disebut dengan otoriter

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah psikolog, bapak lurah, orang tua, dan remaja. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian dilakukan dengan tahapan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh yang otoriter memberikan dampak pada remaja. Dampak positif dari pola asuh otoriter ini menyebabkan anak menjadi disiplin dan penurut. Dampak negatif dari pola asuh otoriter ini menyebabkan anak cenderung berperilaku antisosial seperti: tidak adanya empati, kasar, manipulatif, suka berbohong, serta tidak peduli dengan aturan-aturan atau norma yang ada dimasyarakat. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari sisi psikologis yaitu: kepercayaan diri yang rendah, anak menjadi disiplin dan penurut tetapi berhati dingin, memiliki konsep diri yang negatif, serta pada kasus yang ekstrim bisa menyebabkan stress dan trauma.