Penelitian ini dilakukan atas dasar rendahnya kemampuan para siswa kelas VII di MTs Sabilul Muhtadin Jada Bahrin dalam mengimplementasikan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Qur’an. Yang mana sebagai muslim dan sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang berbasis Islam, membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar seharusnya sebuah kepastian. Oleh karena itu, peneliti melakukan kegiatan implementasi kaidah-kaidah ilmu tajwid pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTs Sabilul Muhtadin dengan tujuan untuk mengetahui proses serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Yang mana, yang menjadi sasaran penelitiannya adalah kepala sekolah, guru dan juga para siswa. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dengan melalukan kegiatan wawancara kepada para narasumber, kemudian melakukan kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran para siswa, serta didukung dengan dokumentasi yang didapat selama proses penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan implementasi kaidah-kaidah limu tajwid pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menggunakan metode tilawati kelas VII di MTs Sabilul Muhtadin, bacaan siswa terjadi perubahan karena sebelum kegiatan pembelajaran, guru membuat rencana pembelajaran terlebih dahulu. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan buku LKS sebagai buku utama, lalu guru membagi lima pertemuan untuk menyelesaikan satu bab materi ilmu tajwid yang dalam lima pertemuan tersebut guru menggunakan metode tilawati dan selama kegiatan pembelajaran ada yang antusias dan ada juga yang kurang antusias. Dan selama kegiatan implementasi kaidah-kaidah limu tajwid pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII di MTs Sabilul Muhtadin tersebut, ada berbagai faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut. Yang mana faktor-faktor tersebut tertuang dalam faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukungnya adalah karena guru, sarana dan prasarana, mendapat dukungan orang tua, teman, adanya program tahfiz dan bimbingan mengaji serta lingkungan. Sedang faktor pengambatnya adalah karena faktor ekonomi, HP dan media sosial, belum pernah belajar ilmu tajwid dan karena kurang disiplin ketika kegiatan pembelajaran.